Seputar Pendidikan At-Thalib
Friday, August 31, 2018
Edit
Serta Tanya Jawab Singkat
oleh: Emma Handoko
Pendahuluan
SLTP At-Thalib ialah sekolah yang diperuntukan untuk bawah umur usia sekolah di masyarakat pedesaan yang 80% tergolong masarakat tak bisa (left behind sociaty); 90% bawah umur usia tersebut menjadi under educate, low quality, low performance, low competitiveness serta tidak bisa mencapai WAJAR 9 Tahun. Sebagai ilustrasi:
Memprihatinkan, ranking pendidikan Indonesia ada di bawah Vietnam. Di tahun 70-80 an Malaysia mengimpor tenaga pengajar dari Indonesia dan banyak berguru seni perfilman. Malaysia, phillipina, dan negara-negara di As-Teng banyak berguru di Indonesia melalui pertukaran pelajar. Di kurun 90-an Brunai juga mengimpor tenaga pengajar dari Negeri tercinta ini. Negara-negara Afrika, India, Pakistan, dan Srilangka banyak berguru KB, Tramnsmigrasi, dan Pertanian, hal ini erat hubungannya dengan duduk masalah pendidikan. Artinya mutu pendidikan di Indonesia secara rata-rata berada di atas negara-negara di Asia Tenggara.
Anggaran bidang pendidikan Malaysia mencapai 60%, Singapore 47%, Phillipina +30% sedangkan Indonesia dibawah 5% dari APBN (sebagai tambahan, Anggara 5% bukan netto, belum dikurangi dengan besarnya penyunatan di tengah jalan alias tindak korupsi dan manipulasi). Ironis sekali. Dampaknya, biaya pendidikan yang harus ditanggung si pengguna jasa pendidikan sangatlah tinggi, berbeda sekali dengan Malaysia, Australia, Inggris, Amerika dll dimana biaya pendidikan hampir 100% ditanggung pemerintah. Kalau begini terus apa kesannya kelak dengan generasi bangsa mendatang ditengah-tengah rendahnya competency individu harus bergulat dengan dunia bebas tampa batas.
Ilistrasi di atas, menguatkan tekad Lembaga At-Thalib untuk berupaya memperlihatkan yang terbaik dan menjawab tantangan dengan kemampuan yang sangat terbatas ini.
SLTP At-Thalib berdiri ditengah-tengah masyarakat yang haus akan adanya forum pendidikan yang berorintasi pada “kepedulian” bukan pada “Bisnis” dimana bisa memenuhi rasa haus dan lapar akan pendidikan yang edukatif dan aplikatif.
SLTP At-Thalib berdiri bukan di tengah keramaian kota tetapi jauh di pedesaan yang hampir 95% penduduknya tidak mengenyam WAJAR 9 Tahun. Dan jauh dari maksud lembaga At-Thalib untuk membangun menara gading, hanya sekedar berkeinginan menjaga dari setiap mata rantai ke mata rantai lain semoga tidak terputus. Jangan ada kata The Lost Generation dan tidak tidak mungkin akan terjadi The Lost World suatu kelak.
SLTP At-Thalib ialah SLTP umum menyerupai sekolah-sekolah lain pada umumnya. Yang membedakanya ialah dimana SLTP At-Thalib memperlihatkan pelengkap pelajaran sebagai prioritas dan keharusan yang wajib dimiliki setiap akseptor didik. Lembaga merasa sangat perlu untuk menggali potensi setiap siswa dan mengembangkannya, alasannya ialah potensi-potensi inilah yang kelak akan sangat bermanfaat dalam kehidupan nyata. SLTP At-Thalib memprioritaskan diri pada penggalian dan pengembangan potensi setiap siswa, alasannya ialah banyak sekali alasan yang berkembang pada masyarakat pedesaan.
SLTP At-Thalib ialah sekolah lanjutan yang masih dalam lingkup WAJAR 9Tahun, sehingga secara formal belum sanggup diberdayakan untuk mencari pekerjaan yang mengandalkan sepucuk sertifikat. Namun SLTP At-Thalib beropini lain, meskipun hal itu tidak memungkinkan tetapi, diperlukan siswa lulusan SLTP At-Thalib pada kenyataan akan mempunyai kemampuan yang lebih dari seorang lulusan SMU, alasannya ialah siswa lulusan SLTP At-Thalib akan mempunyai kemampuan tidak sekedar mempunyai wawasan menyerupai lulusan-lulusan sekolah umum.
SLTP At-Thalib memperlihatkan pelajaran pelengkap khusus yang disebut dengan ISMET+O yaitu Islam Seni Manajemen Teknologi plus Olahraga. Pelajaran ISMET ialah pelajaran prioritas utama dan O ialah pelajaran pelengkap pendukung (prioritas yang bersifat situasional). Pelajaran ini diperlukan akan menjadi bekal siswa semoga bisa mandiri.
Tujuan Pendidikan At-Thalib
Tujuan Umum
Untuk Siswa
- Melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi tanpa harus mengulang pelajaran melalui pengenalan kembali. Dengan istilah penjenjangan sekolah.
- Jika telah keluar dari SLTP At-Thalib sanggup meng- inplementas-kan dalam kehidupan sehari-hari.
- Siswa mempunyai kemampuan (competency) yang sesuai dengan tuntutan alam.
Untuk At-Thalib
- Menjawab tantangan dan tuntutan masyarakat mengenai manfaat dan hasil simpulan dari suatu pendidikan di sekolah.
- Memiliki nilai competitive advantage dalam dunia pendidikan menengah lanjutan
- Mengembangankan/ mengali potensi siswa dari banyak sekali sisi.
- Merubah pandangan masyarakat bahwa sekolah berkualitas tidak harus berbiaya tinggi
- Memberikan nuansa lain dari nuansa pendidikan selama ini.
- Sebagai Aktualisasi dari At-Thalib dalam rangka meningkatkan Competitive Advantage (daya saing) sebagai pendatang gres di dunia pendidikan.
Tujuan Khusus
1. Melalui pendalaman di bidang studi Agama Islam sesuai kurikulum dan menambahnya pada jam ektrakurikuler mempunyai implikasi sbb:
- Tingginya wawasan dan pemahaman mengenai agama Islam
- Mampu menginplementasikan pada dunia masyarakat
- Lulusan At-Thalib mempunyai moral, etika, sopan santun yang beradab
- Dapat menahan diri/self control yang baik dalam sikap sehari-hari
- Membawa suasana gres dalam dunia konkret mengenai pentingnya aplikasi Agama dalam kehidupan, menyerupai menjauhkan diri/cepat menginsafi dari sifat-sifat insan : r Iri – Dengki – Sombong – Pamer – Tekabur – Hianat – Jahil – Aniyaya r Sifat-sifat ini ialah sifat insan yang paling jelek sedunia dan merupakan penyakit bathin yang sangat kuat terhadap kesehatan fisik.
2. Melalui pendalaman di bidang studi Bahasa Inggris sesuai kurikulum dan menambahnya pada jam ektrakurikuler mempunyai implikasi sbb:
- Tingginya wawasan dan pemahaman mengenai Bahas Inggris
- Mampu mempraktekannya dalam dunia masyarakat yang erat hubungannya dengan mengembangan dan percepatan penambahan wawasan yang begitu besar dikomunikasikan baik dari banyak sekali media ataupun pendidikan-pendidikan formal dan informal; juga hubunganya dengan mengim,bangi arus percepatan dunia.
- Meningkatkan pergaulan. Tidak hanya bersekup lokal tetapi juga internasional
- Melalui pendidikan berjenjang selama + 3 tahun yaitu mulai level elementry (dasar/pengenalan); level intermediate (Lanjutan) dan advance (mahir/Ahli) pada bidang-bidang ekstrakurikuler
3. Diharapkan siswa bisa mempunyai kemampuan lebih spesifik untuk modal dalam kehidupan kelak
4. Mengantisipasi siswa yang tidak bisa melanjutkan ke jenjang lebih tinggi dengan dibekali kemampuan khusus
Deskripsi
Metode atau sistem Pendidikan menyerupai apa dan bagaimana yang digunakan At-Thalib dalam mengelola sekolah adalah:
1. Interactive Education Method
Siswa dipacu aktif di dalam dan di luar kelas, dipacu mempunyai keberanian atau percaya diri dalam setiap pelajaran baik pelajaran wajib sesuai kurikulum maupun pelajaran ISMET+O. Guru lebih mengutamakan siswa sanggup memahami bukan menghapal. Guru tidak mengejar sasaran silabus (Satpel) tetapi bertanggungjawab siswa bisa memahami dalam batas waktu tenggang yang relatif panjang. Guru tidak melaksanakan pengajaran dengan menggunakan teori peluru (Bullet Theory) tetapi Two Way Communication Theory dengan penyesuaian contoh pikir siswa. Interaktif terjadi setiap ketika dimanapun anata siswa denan guru. Guru menilai siswa dan siswa mempunyai kesempatan menilai guru, tujuannya sebagai penilaian kemampuan guru dalam memberikan pengajarannya.
2. Creative Learning System atau Hidden Potential Drive
Siswa dipacu untuk terus berguru dan berpikir inisiatif, kreatif dan inovatif. Tidak sekedar mendapatkan dan menelan bulat-bulat pengajaran yang disampaikan. Siswa diperlukan bisa melaksanakan analisa dan tidak hanya terpatok pada pedoman atau buku pelajaran. Ada semacam pencerahan dengan diberikan nuansa lain yang tidak biasa diberikan pada siswa seusianya.
3. Out bound Class Method
Penyampaian pengajaran tidak mesti di dalam kelas tetapi juga dilakukan di luar kelas (bukan dalam pengertian melaksanakan studi banding atau studi wisata yang membutuhkan biaya mahal). Tetapi pengajaran disamapaikan dimanapun tidak terbatas ruang sehingga kedekatan antara guru dan siswa akan terjadi menyerupai orang renta dan anak. Menumbuhkan trust dari siswa dan orang renta siswa. Menghindari kejenuhan/kebosanan dengan sempitnya ruangan. Membuka cakrawala siswa. Memberi kesempatan guru untuk memperlihatkan yang terbaiknya. Memberikan kenyamanan pada guru dalam memperlihatkan pelayanan. Melatih berpikir kreatif dan inisitif guru.
4. Touring Education Method
Touring disini bukan pengertian sempit, menyerupai studi wisata ke tempat-tempat wisata, museum dll. Tetapi siswa diberi kesempatan untuk memilih dimana harus belajar, siswa bebas makan dan minum di kelas (makan-minuman ringan), bebas mengeluarkan pendapat seirasionalpun tetapi argumentatif pada usianya, bebas intrupsi. Namun tetap pada koridor sopan santun sebagai siswa yang terikat pada peraturan sekolah.
Hubungan Siswa dan Guru tidak Vertikal tetapi diagonal. Ini mengisyaratkan guru dan siswa bersifat proaktif terhadap kesinambungan pelajaran, tidak diktatorial (pemaksaan). Guru buka tuhan yang seba tahu, harus selalu diturut dan dihormati setingkat dewa. Tetapi layak.
5. Exploring Hidden Ability Method
Sejenis penelusuran minat dan kemampuan siswa. Siswa digali potensinya dari berbagagi sisi, Karena tidak seeluruh siswa bisa mengikuti mata pelajaran sesuai kurikulum yang diprogramkan pemerintah. Lembaga berupaya untuk memunculkan bakat-bakat yang terpendam menjadi suatu kekuatan untuk dirinya sendiri, sehingga akan tumbuh menjadi kemampuan yang bisa dimanfaatkan kelak dalam kehidupan nyata. At-Thalib sangat meyakini sekali bahwa setiap orang mempunyai keunggulan (bisa tampak bisa juga tersembunyi) di bidangnya masing- masing, namun apakah keuanggulan (Hidden Ability) itu bisa digali atau tidak, akan sangat bergantung pada seluruh civitas academi terkait.
Dari semua metode itu tidak seluruhnya mesti dipergunakan, atau bisa saja berupa campuran yang diadaptasi dengan kondisi lingkungan, sarana dan prasarananya. Karena suatu ketika At-Thalib sendiri akan mendapatkan identitas yang niscaya artinya metode mana yang bisa digunakan di At-Thalib.
Pelajaran Ekstrakurikuler yang diwajibkan
Tambahan pelajaran ini sebagai antisipasi, alasannya ialah tidak semua siswa akan meneruskan atau mempunyai kemampuan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga siswa harus mempunyai kemampuan yang bisa diandalkan di dunia konkret kelak, dimana lulusan At-Thalib diperlukan bisa mandiri.
Tambahan pelajaran ini disebut dengan ISMET+O yaitu Islam Seni Manajemen Teknologi plus Olahraga. Pelajaran ISMET ialah pelajaran prioritas utama dan O ialah pelajaran pelengkap pendukung (prioritas yang bersifat situasional).
1. Islam ialah pendalaman secara lebih ter-orientasi atau terarah mengenai kemampuan siswa untuk membaca, menulis dan memahami Al-Qur’an dan Hadist (didalamnya tercakup pemahaman aqidah dan tauhid) menjadi prioritas. SLTP At-Thalib sangat menyadari dengan banyak sekali insiden yang memprihatinkan sekala lokal ataupun nasional yang menyangkut sendi-sendi moral, agama dan etika. Terjadinya degradasi dan dekadensi moral, alasannya ialah rendahnya pemahaman terhadap Qur’an dan Hadist.
Harapan:
Siswa diperlukan bisa memahami isi Al-Qur’an dan Hadist/Sunnah yang diaplikasikan dengan kegiatan etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari.
2. Seni. Mencakup banyak sekali kegiatan yang bekerjasama dengan kesenian, terutama seni sunda karawitan yang mulai ditinggalkan kaum muda, menyerupai seni degung, kacapi suling, kawih pop sunda, jaipongan atau mungkin pewayangan. Seni musik pop Inonesia termasuk olah vokal, grup band dll. Seni vokal lagu-lagu barat sebagai pengenalan untuk medan latihan dan mempermudah pengajaran bahasa Inggris serta pengetahuan dunia luar mengenai kemajuan di bidang seni. Juga seni Tari Sunda, Jawa, Dangdut, dan import.
Harapan:
- Siswa mempunyai kemampuan dalam bidang seni
- Siswa sanggup menyalurkan dan membuatkan talenta yang dimilikinya
- Kemampuan suatu kelak sanggup dijual
3. Manajemen. Apa dan bagaimana suatu pengeloaan seharusnya dilakukan.. Mencakup didalamnya dalam seni pengelolaan suatu kegiatan menyerupai perusahaan, forum pemerintah, forum swasta, kewiraswastaaan, home industri, rumah tangga dan kegiatan lainnya dimana siswa akan diperkenalkan dan diperlukan memahami teori dan sebagaian praktek-praktek Manajemen, Adminitrasi, akuntansi dan kewirausahaan. Hal ini dipandang sangat perlu alasannya ialah akan menyangkut kualitas SDM dalam suatu kegiatan. Banyak perusahaan yang collaps alasannya ialah SDM tidak bisa melaksanakan pengelolaan secara baik. Ternyata seni manajemen, manajemen ialah hal utama dalam sutu kegiatan yang berkesinambungan.
Harapan:
- Siswa bisa memahami dasar-dasar manajemen, administrsi dasar, akuntansi dasar, serta pelengkap di bidang wirausaha
- Kelak siswa sanggup dipekerjakan di perusahaan, instansi pemerintahan, swasta, ataupun wiraswasta tanpa harus berguru lagi dari NOL. Yang ternyata biaya training itu sangat mahal. Sehingga banyak perusahaan yang selalu mencari karyawan yang mempunyai pengalaman sebelumnya.
4. Teknologi. Mencakup pengenalan bidang-bidang yang bersentuhan dengan teknologi, menyerupai teknologi komputer dan keterampilan (skill). Kemampuan mengoperasikan acara komputer menyerupai microsoft windows, word, excel, dan sedikit grafik yang sanggup diaplikasikan pada dunia kerja serta hubngannya dengan manajemen, manajemen dan akuntansi.
Pengenalan keterampilan dan pertanian menyerupai menjahit, kerajinan rumah tangga, kerajinan tangan, petukangan, bengkel, cara bertani, perikanan, peternakan, dll. Yang tentunya lebih bersifat praktek dari pada teorinya. Karena pengajarnya bukan dari lulusan pendidikan formal tetapi para praktisi atau belajar sendiri yang telah terbiasa bergelut dengan bidang-bidang tersebut. Pendidikan formal bukan suatu keharusan di bidang-bidang ini, yang terpenting ialah kemapuan mentransfer pengetahuannya pada siswa. Tentunya, akan pula didatangkan para penyuluh dari instansi pemerintah atau LSM di bidang tersebut yang secara formal mempunyai pendidikan cukup tinggi dan layak sebagai tenaga pengajar.
Harapan:
Harapan:
- Siswa sanggup memahami bidang-bidang teknologi dan keterampilan. Idealnya 80%, minimalnya 30%
- Lulusan, suatu kelak sanggup berdikari alasannya ialah mempunyai kemampuan ketrampilan untuk hidup tanpa bergantung pada orang lain. Lulusan akan ber-wirausaha tanpa harus mencari pekerjaan
- Mampu mengoperasikan komputer akan sangat bekerjasama dengan kebutuhan di masa kini di setiap kegiatan apapun. Dan ini akan sangat bermanfaat dalam mempermudah pengadminitasian, pengeloaan keuangan, pengeloaan manajeman dll. Serta mengoptimalkan Hasil.
5. Olah Raga (OR). Bidang ini akan sangat situasional/kondisional. Artinya akan sangat bekerjasama dengan potensi siswa, kesempatan waktu yang dimiliki siswa, jumlah siswa. Pemilihan secara selektif mengenai olah raga apa yang sesuai dan sanggup menghasilkan secara maksimal. Karena penambahan jenis OR ini mempunyai tujuan, yaitu penaingkatan prestasi bukan sekedar pengembangan bakat. Mengingat bidang OR di Indonesia belum bisa dijadikan mata pencaharian yang layak, hanya pada tingkat-tingkat dan kawasan tertentu saja. OR lebih cenderung hobby, alat rekreasi, sambilan bukan pekerjaan. Belum menjadi tujuan utama.
Harapan:- Bagi At-Thalib sendiri OR hanya merupakan sarana promosi, studi banding, peningkatan prestasi, pembentukan image, mengisi kegiatan, persahabatan dengan sekolah lain.
- Siswa membuatkan potensi yang kelak sanggup bermanfaat di masyarakat
Metode yang disampaikan At-Thalib memang terlalu berat untuk siswa dari masyarakat pedesaan, tapi hal itu dilaksanakan alasannya ialah atas pertimbangan:
- SLTP At-Thalib metode yang masih jarang dipergunakan pada setingkat sekolah lanjutan
- At-Thalib sedang mencari identias diri SLTP At-Thalib untuk mendapatkan metode yang terbaik. Tentunya untuk kepentingan masyarakat pendidikan di wilayah jangkauan SLTP At-Thalib. Service Quality is priority with the low cost.
- Apa salahnya dengan mencoba hal yang seharusnya didapatkan oleh akseptor didik. Hal ini demi menjawab tantangan dan tuntutan masyarakat modern
- Pendidikan yang ada selama ini di wilayah kecamatan Panumbangan dan sekitarnya tidak memenuhi rasa haus dan lapar akan kualitas dan jaminan pendidikan
- Pendidikan yang ada kini ini, kebanyakan bersifat keberpihakan. Jika seorang siswa lemah dalam kemampuan di dalam kelas, secara otomatis ia akan terlantar dan terbelakang. Hukum rimba dan kapitalis masih berlaku, dimana yang berilmu makin berilmu dan yang bodoh makin terjepit, apalagi secara ekonomi tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sehingga yang merasa bodoh di dalam kelas, maksimalnya hanya akan mendapatkan setifikat kelulusan tanpa nilai plus yang bisa diandalkan yang jauh lebih bermanfaat dalam kehidupan nyata.
- SLTP At-Thalib berupaya melihat siswa sebagai insan secara utuh. Dari banyak sekali sisi, dengan kelebihan dan kekurangannya. SLTP At-Thalib berupaya menggali potensi-potensi terpendam (Hidden Capability), menumbuhkembangkan rasa optimis/percaya diri.
- SLTP At-Thalib mencoba membuka budaya baru, yaitu membentuk budaya proaktif, budaya kratif, budaya juang. Dan membuatkan budaya usang yang positif yaitu, budaya tepo seliro, tenggang rasa, Ing Ngarsa Sing Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut wuri Handayani. Juga berupaya menekankan pembentukan jiwa Islami yang menghindari diri dari “Hiri Dengki Jail Kaniyaya Riya Hasud Ujub Takabur”. Dalam praktek kehidupan
- Tentunya sistem yang diselenggarakan menyerupai ini akan memebutuhkan tenaga, biaya, waktu, pikiran, tekad, kejujuran, perjuangan, kebersamaan semua pihak, interaktif antara Guru, Yayasan, Lembaga, Orang Tua siswa, Siswa, pemerintah dan seluruh unsur terkait. Namun hal itu bisa terealisasi manakala hal tersebut diatas terpenuhi dan seluruh unsur mempunyai rasa sosial, rasa mempunyai dan tanggung jawab terhadap kelangsungan pendidikan. Terutama kalau sudah berurusan dengan duduk masalah finansial.
Harapan.
- 3 tahun ialah waktu tidak mengecewakan cukup untuk mendidik dan membina akseptor didik dan membawanya kearah yang lebih baik dan bisa dilihat hasinya pada dunia nyata.
- Lulusan sanggup membawa isu dan nuansa gres wacana makna dan manfaat pendidikan kepada masyarakat umum yang kadung ter-fomeo-kan bahwa pendidikan hanyalah penghamburan biaya dengan minimal hasil.
- Sebodoh-bodoh orang (tidak idiot dan debil) diperkenalkan dengan sesuatu yang abnormal sekalipun kalau terus berhadapan dalam kurun waktu cukup lama, bukan tidak mungkin ia akan bisa menghadapinya. ALAH BISA KARENA BIASA. Karena kalau yang biasa-biasa saja dihadapinya, maka hanya yang biasa pula kemampuannya.
Apakah metode At-Thalib tersebut tidak menyalahi peraturan atau kurikulum yang sudah baku?
Ya dan Tidak.
Tidak, alasannya ialah SLTP At-Thalib menggunakan kurikulum yang telah baku.
Ya, alasannya ialah banyak hal yang di sekolah lain tidak diajarkan, sedangkan di SLTP At-Thalib menjadi pengutamaan prioritas. Serta ada beberapa pelajaran mulok yang dikurangi jam pelajarannya bahkan dihilangkan alasannya ialah digantikan dengan pelajaran yang lain yang dianggap lebih sesuai dengan cultur dan kebutuhan siswa.
Apakah metode At-Thalib tersebut akan berhasil sesuai idealnya?
Ya tidak.
Keberhasilan metode yang digunakan di SLTP At-Thalib akan sangat tergantung kepada tersedianya tenaga pengajar yang memadai kapabilitasnya, kesungguhan tenaga pengajar, serta budaya pendidikan yang terbentuk. Artinya, kalau budaya pendidikan tidak mendukung atau tidak kondusif akhir dari perilaku, kesungguhan, keseriusan serta kemampuan guru sedang-sedang saja, maka tidak ada jaminan acara metode tersebut sanggup tercapai dengan baik, apalagi sesuai dengan idealnya.
Apakah staf pengajar yang sudah bertahun-tahun mengajar dengan metode kurikulum baku bisa memperlihatkan pengajaran sesuai yang diperlukan menyerupai impian metode At-Thalib?
Ya tidak.
Akan sangat tergantung pada individu guru tersebut. Apakah mempunyai awareness untuk mengajar dan memeberikan pencerahan kepada siswa. Apakah mempunyai rasa sosial, sense of belonging, sense of resposibility, fight dan faith. Karena bagi guru seharusnya duduk masalah honorarium financial bukanlah hal yang utama, alasannya ialah secara logis saja tidaklah memungkinkan di negeri tercinta ini. Kecuali di negeri orang, menyerupai di Malaysia ada seorang guru SD gajih mengajarnya lebih besar dari pada seorang Perdana Menteri, demikian juga di negeri paman Sam, British dan eropa lainnya kesejahteraan guru jauh lebih baik dari ada pegawai pemerintahan lain, alasannya ialah dianggap guru ialah cikal bakal bagi maju mundurnya sustu generasi. Sehingga tingkat kesadaran men-transfer Ilmu Pengetahuan dan sosial yang tinggi. Dan itu merupkan konsekuensi dan konsistensi guru.
Sumber dana untuk membiayai kelangsungan forum pendidikan tersebut ialah
- YA DINMI atau Yayasan Dinamika Masyarakat Indonesia
- Donasi
- Usaha-Usaha lain yang diselenggarakan sekolah
- Subsidi silang dengan Radio Athala
- Subsidi Pemerintah
- Siswa
Pendiri Yayasan Dinmi
DR. Ivan A Setiawan, MM., MBA
Ogie G Hardian, ST
Pengurus Yayasan Dinmi
Ketua : Bayu DDH, Drs., MM
Bendahara : Dodo Rosyada BE., SPd
Sekretaris : Emma S. Handoko, SPd
Pengelola SLTP At-Thalib?
Jawab :
Kepala Sekolah : Dodo Rosyada BE., SPd
NO | NAMA | BID. STUDI |
1. | Dodo Rosyada, BE, S.Pd. | S-1 UPI |
2. | Nana Priatna, S.Pd | S-1 STKIP |
3. | Ohim Kadarusman, S.Pd. | S-1 STKIP |
4. | Yadi Rusliadi, S.Pd. | S-1 STKIP |
5. | R. Thomas Kurnia, S.Pd. | S-1 STKIP |
6. | Emma S Handoko, SPd | |
7. | Yedy S, S.Pd. | S-1 STKIP |
8. | Mansur | D-3 STKIP |
9. | Didin Ros, MMPd | STKIP |
10. | Asep Julaenin Susanto, SE | Unsil |
11. | Emod | SD |
12. | Dedi Hidayat | SD |
13. | Ny. Hj. Erma K | IKIP |
14. | H.M. Toha P, BA | Unpad |
15. | Supendi Puraatmadja, SmHk. | Unpad |
16. | Ny. Nunung Kartiamah | SMEA |
17. | Danny Garniwan, S.Pd. | S-1 UPI |
18. | Ivan A. Setiawan, DR., MM | S-1 Unpad S-2 Unpad S-3 Unpad S-3 Univ. Persada. |
19. | Bayu DDH, Drs., MM. | S-1 Unpad S-2 Univ. Widyatama dan Unpar |
20. | Ogie G. Hardian, S.Kom | S-1 Unpas |
21. | Ace Sodikin | SMA |
22. | Dewi, ST | Unisba |
Lembaga apa yang sudah, sedang dan akan didirikan oleh Yayasan Dinmi sebagai forum aktifitas untuk mencapai tujuan yayasan tersebut?
Yang sudah Berdiri:
- SLTP AT-THALIB dan
- Radio Siaran ATHALA
- SMA At-Thalib
- Lembaga Kursus-Kursus
- STIE Bisnis Indonesia (STIEBI)
- Agrobisnis Center
- Dapur/Pedepokan Seni
- Pusat jajanan 24 jam
Emma Handoko
Ditulis tidak menurut referensi. Lebih menurut wawasan yang ada sehingga perlu direvisi kembali melalui urun rembug seluruh civitas akadimika. Adapun tujuan penulisan ini, sebagai materi untuk pembuatan pedoman baku dan orientasi forum pendidikan At-Thalib.
Berbagai Sumber