Menyadari Kesalahan


Untuk menyadari kesalahan, mengakuinya dengan lapang dada, melepas semua penyesalan, melanjutkan kembali kehidupan dan berhenti menoleh kebelakang di butuhkan waktu yang sangat lama. Bukan hanya sehari dua, tapi juga bertahun-tahun. Bahkan ada kala waktu yang sangat panjang tidak akan mampu mengubur habis kenangan.
Setiap orang niscaya menyimpan sedikit rasa bersalah didalam dada atas apa yang telah dilakukannya yang mengakibatkan orang lain menderita. Baik sebagai alasannya yaitu ataupun yang terjadi sebagai akibat. Setiap individu terlahir sebagai makhluk besar lengan berkuasa yang bisa membela diri dari setiap bencana. Baik tragedi yang hadir tanpa di undang ataupun yang tiba lantaran sudah dirancang. Kekuatan itulah yang terkadang tanpa sengaja mencenderakan diri dan melukai yang lain.
Kata orang; “gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga” (karena satu kesalahan, seluruh kebaikan menjadi tercela). Menurut saya, pepatah ini terlalu hiperbola. Apapun kesalahan yang telah diperbuat seseorang, tidak akan pernah bisa menghapuskan kebaikan yang telah diberikan. Itu yaitu hakikat! Faktanya…silahnya di renungkan sendiri saja… :)

Intinya, menyadari kesalahan sendiri walaupun hanya setitik sangatlah tidak mudah. Kesadaran selalu tiba terlambat. Hingga hingga waktunya, kalau nurani belum lagi bersatu dengan jiwa kita tetap saja mengacungkan satu jari kedepandada dan berkata.. “ Itu semua lantaran dia…..”

Setelah bebarapa ketika berlalu, satu jari berganti menjadi lima, bukan lagi mengacung tapi menyentuh dada sambil berkata, “Salahnya sendiri….”
Semakin waktu berlalu dengan masih mengelus dada, kata-kata sudah sedikit berubah, “Kalau saja ia tidak begitu….”
Lalu.. ”Mungkinkah ia begitu ..karena saya begini….???”
Kemudian, “Seandainya saya tidak begini, niscaya ia tidak begitu…”
dan yang paling akhir, “Seharusnya saya tidak begini
Dari menuduhkan kesalahan hingga munculnya penyesalan. Itulah yang dinamakan menyadari kesalahan. Tidak ada pihak yang sama sekali tidak bersalah kalau muncul suatu masalah. Namun untuk mengakui bahwa kita ada tugas aktif dalam memprovokasi masalah, itu yang susah. Gengsi danrasa ingin menang sendiri. Percayakah anda kalau segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tidak lepas dari aturan alasannya yaitu akibat??

Jangan mengakibatkan kebencian sebagai tujuan, tapi hiasilah hidupmu dengan kasih sayang… lantaran sebenarnya.. “Life is a Wonderful Journey…! Sometime happy, sometime sad…” penuh warna dan dinamika. Sederhana dan bermakna.

by: saya com

Berbagai Sumber

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel