Berdo'alah
Monday, January 8, 2018
Edit
Seringkali insan mengeluh, sampai-sampai ia berani `menyalahkan’ Tuhannya. Ini alasannya yaitu doanya merasa tidak dikabulkan. Ia sudah lelah berdoa, tetapi belum juga ada perubahan bagi nasibnya. Orang-orang semacam ini tidak berbaik sangka kepada Allah swt. Jika ia, berbaik sangka, tentu hatinya akan yakin bahwa, Allah membalas doanya. Hanya, saja tanggapan itu tidak secepat yang diharapkan, alasannya yaitu Allah jua, yang berkehendak menentukan waktunya yang tepat.
Jika doamu terkabulkan dalam waktu yang tepat sesuai harapanmu, maka, janganlah engkau menerka bahwa, rahmat itu alasannya yaitu doamu. Jangan menyangka alasannya yaitu engkau bersahabat kepada Allah dan merasa setiap ucapanmu terkabulkan. Sama, sekali tidak! Rahmat dan pemberianNya bukan karena, kehendak doamu. Jika alasannya yaitu doa kemudian Allah menuruti kemauan hambaNya, maka di manakah letak Kekuasaan Allah. Jika demikian berarti Allah dapat diatur sekehendak hambaNya.
Oleh alasannya yaitu itu, bekerjsama yang engkau lakukan yaitu berdoa. Karena doa yaitu kebutuhan sebagai sarana untuk menyandarkan diri kepada KekuasaanNya. Masalah dikabulkan atau tidak, itu sepenuhNya urusan Allah. Jika dikabulkan, bukan berarti Allah menuruti kehendakmu. Jika pemahaman ini engkau renungkan dalam hati, maka engkau tak akan berputus asa dalam berdoa.
Sesungguhnya berdoa, itu merupakan cuilan dari ibadah. Setiap engkau butuh apa saja, hendaknya dirimu bersandar kepada, Allah dengan hati berpengharapan. Dengan hati yang selalu berprasangka baik kepadaNya. Jangan kemudian engkau berputus asa manakala, doa, belum terkabul. Yakinilah dalam hatimu, setiap doa niscaya dikabulkan Allah. Bukankah Dia telah berjanji sebagaimana dalam Surat Al Baqarah ayat 186, “Dan kalau hamba-hambaKu bertanya kepadamu wacana Aku, maka (katakanlah) bahwa, Aku sangat bersahabat (dengamya). Aku mengabulkan usul orang yang meminta, kalau ia mau berdoa kepadaKu. Hendaklah mereka memenuhi perintahKu dan beriman kepadaKu, semoga mereka senantiasa dalam kebenaran.” Kemudian dalam surat Al Mukniin 60, Allah semakin memberi ketegasan atas janjinya, “Berdoalah kepadaKu, niscaya Aku akan kabulkan! “
Seandainya orang berdoa tahu bahwa terkabulnya doa dipilih Allah ketika di akhirat, maka itu lebih baik daripada dibenkan di dunia. Sebab nilai rahmat di alam abadi lebih besar dibandingkan nilai rahmat di dunia.
Hendaknya engkau bersyukur, alasannya yaitu sesuatu yang ditentukan dan dipilih Allah yaitu sebaik-baik ketentuan. Merupakan sebaik-baik pilihan buatmu.
Meskipun kadang kala engkau menilai bahwa sesuatu yang kauterima itu tidak menyenangkan. Namun bekerjsama di balik ketidaktahuanmu itu tersimpan pesan yang tersirat yang sangat besar.
Rasulullah juga menegaskan dalam sabdanya, “Tiada seorang pun yang berdoa melainkan Allah niscaya akan mengabulkm doanya, atau dihindarkan ancaman padanya atau diampuni sebagian dosanya selama ia tidak berdoa untuk sesuatu yang menjurus pada dosa memutus relasi sanak famili.”
Sekarang yang perlu dilakukan oleh seorang hamba yaitu berdoa, bergantung dan yakin kepada cara-cara yang tepat dari Allah. Karena Dia selalu mengetahui keadaan hambaNya sebenar-benarnya.
Berbagai Sumber
Jika doamu terkabulkan dalam waktu yang tepat sesuai harapanmu, maka, janganlah engkau menerka bahwa, rahmat itu alasannya yaitu doamu. Jangan menyangka alasannya yaitu engkau bersahabat kepada Allah dan merasa setiap ucapanmu terkabulkan. Sama, sekali tidak! Rahmat dan pemberianNya bukan karena, kehendak doamu. Jika alasannya yaitu doa kemudian Allah menuruti kemauan hambaNya, maka di manakah letak Kekuasaan Allah. Jika demikian berarti Allah dapat diatur sekehendak hambaNya.
Oleh alasannya yaitu itu, bekerjsama yang engkau lakukan yaitu berdoa. Karena doa yaitu kebutuhan sebagai sarana untuk menyandarkan diri kepada KekuasaanNya. Masalah dikabulkan atau tidak, itu sepenuhNya urusan Allah. Jika dikabulkan, bukan berarti Allah menuruti kehendakmu. Jika pemahaman ini engkau renungkan dalam hati, maka engkau tak akan berputus asa dalam berdoa.
Sesungguhnya berdoa, itu merupakan cuilan dari ibadah. Setiap engkau butuh apa saja, hendaknya dirimu bersandar kepada, Allah dengan hati berpengharapan. Dengan hati yang selalu berprasangka baik kepadaNya. Jangan kemudian engkau berputus asa manakala, doa, belum terkabul. Yakinilah dalam hatimu, setiap doa niscaya dikabulkan Allah. Bukankah Dia telah berjanji sebagaimana dalam Surat Al Baqarah ayat 186, “Dan kalau hamba-hambaKu bertanya kepadamu wacana Aku, maka (katakanlah) bahwa, Aku sangat bersahabat (dengamya). Aku mengabulkan usul orang yang meminta, kalau ia mau berdoa kepadaKu. Hendaklah mereka memenuhi perintahKu dan beriman kepadaKu, semoga mereka senantiasa dalam kebenaran.” Kemudian dalam surat Al Mukniin 60, Allah semakin memberi ketegasan atas janjinya, “Berdoalah kepadaKu, niscaya Aku akan kabulkan! “
Seandainya orang berdoa tahu bahwa terkabulnya doa dipilih Allah ketika di akhirat, maka itu lebih baik daripada dibenkan di dunia. Sebab nilai rahmat di alam abadi lebih besar dibandingkan nilai rahmat di dunia.
Hendaknya engkau bersyukur, alasannya yaitu sesuatu yang ditentukan dan dipilih Allah yaitu sebaik-baik ketentuan. Merupakan sebaik-baik pilihan buatmu.
Meskipun kadang kala engkau menilai bahwa sesuatu yang kauterima itu tidak menyenangkan. Namun bekerjsama di balik ketidaktahuanmu itu tersimpan pesan yang tersirat yang sangat besar.
Rasulullah juga menegaskan dalam sabdanya, “Tiada seorang pun yang berdoa melainkan Allah niscaya akan mengabulkm doanya, atau dihindarkan ancaman padanya atau diampuni sebagian dosanya selama ia tidak berdoa untuk sesuatu yang menjurus pada dosa memutus relasi sanak famili.”
Sekarang yang perlu dilakukan oleh seorang hamba yaitu berdoa, bergantung dan yakin kepada cara-cara yang tepat dari Allah. Karena Dia selalu mengetahui keadaan hambaNya sebenar-benarnya.